Pendahuluan
Banyak
sekali fenomena didalam masyarakat yang memilih untuk mengakhiri kehidupan
dengan jalan bunuh diri karena mereka sangat tertekan dengan beban kehidupan
yang menyesakkan dada. Salah satunya
adalah pengangguran. Pengangguran
adalah suatu hal yang tidak asing lagi di Negara kita, penganggruran tidak
semata-mata disebabkan oleh penduduk yang tidak mau bekerja, namun terdapat
banyak penyebab dari pengangguran tersebut, bisa dari faktor pemerintah maupun
pihak lainnya.
Islam hadir untuk mengatasi segala
masalah yang ada, termasuk pengangguran. Islam bukanlah agama ritual semata,
melainkan sebagai sebuah ideologi yang
shahih, tentu Islam memiliki cara-cara yang lengkap untuk mengatasi berbagai
problematika manusia, termasuk problem pengangguran . Dari pebahasan ini,
tampak bagaimana kehandalan Islam dalam mengatasi problem pengangguran dan
kemiskinan. Apabila saat ini kita menyaksikan banyak pengangguran kemiskinan
yang justru melanda umat Islam, hal itu disebabkan karena mereka tidak hidup
secara Islam. Sistem hidup selain Islam-lah seperti Kapitalis, Sosialis/Komunis
yang mereka terapkan saat ini, sehingga meskipun kekayaan alamnya melimpah,
tetap saja hidup dalam kemiskinan. Jika demikian halnya, masihkah umat ini
tetap rela hidup tanpa syariat Islam?
Pembahasan masalah
Ketika kita melihat orang yang
menganggur , itu bukankah dikarenakan
tidak ada pekerjaan , ataukah karena sempitnya lapangan kerja ? apakah mungkin
juga karena kegagalan program pemerintah
, atau bisa jadi karena hanya bisa menyalahkan sehingga menjadi malas mencari
kerja ?? sebenarnya hal itu tidak jadi masalah jika kalian memang hakikatnya
bukan seorang pemalas.
Pengangguran
menjadi salah satu masalah besar yang dihadapi pemerintah saat ini. Setiap
tahun jumlah pengangguran mengalami tren peningkatan. Belum lagi dengan
pandangan negative yang menyatakan bahwa kurangnya sumber daya alam untuk
mencukupi kebutuhan populasi manusia yang terus bertambah menjadi alasan untuk
memaklumi akan jumlah pengangguran dan kemiskinan yang terus meningkat.
Islam telah
mengajarkan cara yang paling ideal dalam mengatasi pengangguran. Suatu ketika
datang kepada Rasulullah dari kalangan Anshar untuk meminta-minta (pengemis).
Lalu Rasulullah bertanya kepada pengemis tersebut, “Apakah kamu mempunyai
sesuatu di rumahmu?” Pengemis itu menjawab, “Saya mempunyai pakaian dan
cangkir.” Kemudian Rasulullah mengambil sebagian pakaian dan cangkir tersebut
untuk dijual kepada para sahabat. Salah seorang sahabat sanggup membeli
barang-barang tersebut seharga dua dirham. Selanjutnya Rasulullah membagi uang
yang didapat tersebut untuk sebagian dibelikan keperluan kebutuhan keluarga
pengemis tersebut dan sebagian lagi dibelikan kapak sebagai sarana untuk
berusaha mencari kayu bakar. Akhirnya dengan usahanya sang pengemis mendapatkan
uang sebanyak sepuluh dirham.
Kisah ini mungkin sering kita dengar akan tetapi jarang kita mau mengambil hikmah untuk menganalisa suatu permasalahan hidup. Khusus dalam permasalahan pengangguran hal ini dapat menjadi cara yang ideal untuk diterapkan.
Ada perbedaann yang jelas sangat jauh, Rasulullah memikirkan kebutuhan hidup sang pengangguran kemudian membantunya dalam melihat peluang usaha. Hal ini perlu dicontoh bagaimana membuat sebuah kebijakan yang benar dan baik untuk mengatasi tingkat pengangguran yang semakin hari semakin meningkat ini. Tidak lagi sekedar umpan, atau sekedar pancing tetapi harus berjalan keduanya sekaligus.
Kisah ini mungkin sering kita dengar akan tetapi jarang kita mau mengambil hikmah untuk menganalisa suatu permasalahan hidup. Khusus dalam permasalahan pengangguran hal ini dapat menjadi cara yang ideal untuk diterapkan.
Ada perbedaann yang jelas sangat jauh, Rasulullah memikirkan kebutuhan hidup sang pengangguran kemudian membantunya dalam melihat peluang usaha. Hal ini perlu dicontoh bagaimana membuat sebuah kebijakan yang benar dan baik untuk mengatasi tingkat pengangguran yang semakin hari semakin meningkat ini. Tidak lagi sekedar umpan, atau sekedar pancing tetapi harus berjalan keduanya sekaligus.
Pembahasan Solusi
Masalah pengangguran dalam
perspektif Islam, sesungguhnya Allah SWT dan Rasul Muhammad SAW mewajibkan
ummatnya untuk bekerja keras agar tidak jatuh ke dalam kubangan kemiskinan.
Kita
semua tentu tahu, potensi dan kekayaan negeri ini seharusnya tidak membuat
rakyat menjadi kesulitand dalam penghidupan mereka. Kita tentu juga masih ingat
salah satu syair lagu Koes Plus yang menyentil kekayaan negeri ini. Syair itu
tidak lain berbunyi: “Bukan lautan hanya kolam susu, kail dan jala cukup
menghidupimu, tiada badai tiada topan kau temui, ikan dan udang menghampiri
dirimu. Orang bilang tanah kita tanah syurga, tongkat kayu dan batu jadi
tanaman.”
Namun
ironisnya, kekayaan alam yang seharusnya membuat kaya, justru faktanya
sebaliknya. Masyarakat di negeri ini maih banyak yang hidip tak layak.
Pengangguran, gelandangan, dan pengemis semakin hari kian banyak dan bertebaran
di setiap sudut kota. Mereka semua hidup susah, tidak jelas berapa pendapatan
sehari-harinya. Menjadi orang miskin seolah terbayang pernyataan: miskin
dilarang sekolah apalagi kuliah, miskin dilarang sakit, dan hal semacamnya.
Akar
masalah pengangguran di negeri ini salah satunya diyakini dari korupsi.
Korupsi, kemiskinan dan pengangguran merupakan tiga patologi sosial yang saling
berkaitan. Karena itu, bisa dikatakan, salah satu penyebab pengangguran di
negeri ini adalah merajalela dan menggilanya praktik korupsi di semua sektor
kehidupan. Apapun bisa terjadi termasuk korupsi. Perlu digerakkan kembali
tujuan dari kehidupan kita adalah akhirat dan misi penciptaan manusia di dunia
adalah untuk menjadi seorang khalifah untuk membangun masyarakat madani.
Seyogyanya setelah paham dan menyadari hakikat kehidupan akan mengarahkan
perilaku manusia yang dapat mengabdikan dirinya untuk sang pencipta.
Kesimpulan
Pengangguran
merupakan masalah besar yang ada dinegara kita yang membutuhkan kerjasama untuk
mengatasi permasalahan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar